Minggu, 10 Januari 2010

MEGENALI KONSEP DIRI DAN PENGARUHNYA PADA SUATU HUBUNGAN

PENDAHULUAN


Komunikasi antar pribadi merupakan aspek yang sangat penting dalam teori komunikasi, oleh sebab itu perlu diadakan studi lebih lanjut tentang cara yang terbaik untuk memanfaatkannya, penulis mencoba menganalisa salah satu teori tentang konsep diri, yang berkaitan dengan komunikasi antar pribadi untuk menciptakan komunikasi serta hubungan yang lebih baik.

Konsep diri merupakan Faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating system yang menjalankan suatu komputer. Terlepas dari sebaik apapun perangkat keras komputer dan program yang di-install, apabila sistem operasinya tidak baik dan banyak kesalahan maka komputer tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal yang sama berlaku bagi manusia.

Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install akan masuk di pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya.

Kita dapat melihat konsep diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri yang negative akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya. Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.



PEMBAHASAN

Tentang Konsep Diri

Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah ‘kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.

Ismail (2001), menjelaskan bahwa konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam hubungan interpersonal, karena setiap orang akan bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya. Artinya bahwa bila konsep diri seseorang positif, maka individu akan cenderung mengembangkan sikap-sikap postitif mengenai dirinya sendiri, seperti rasa percaya diri yang baik serta kemampuan untuk melihat dan menilai diri sendiri secara positif. Inividu dengan konsep diri positif cenderung akan dapat menimbulkan tingkah laku penyesuaian yang baik dengan lingkungan sosial. Sebaliknya bila seseorang memiliki konsep diri yang negatif, maka individu tersebut cenderung akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri, merasa ragu, dan kurang percaya diri. Individu dengan konsep diri yang negatif akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosial.

Konsep Diri Positif dan Negatif

Brooks dan Emmert (dalam Rahmat, 1996), mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik seseorang dengan konsep diri positif dan seseorang dengan konsep diri negatif. Perbedaan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator dari: A. Orang dengan konsep diri positif, dapat dilihat jika mereka : (1) Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah; (2) Merasa setara atau sederajat dengan orang lain; (3) Menerima pujian tanpa rasa malu; (4) Menyadari bahwa setiap orang memilki berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya dapat diterima oleh masyarakat; (5) Memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri; (6) Memiliki kesanggupan dalam mengungkapkan aspek yang tidak disenangi dan berusaha untuk merubahnya. B.Orang dengan konsep diri negatif, dapat dilihat jika mereka : (1) Peka terhadap kritik, namun dipersepsi sebagai upaya orang lain untuk menjatuhkan harga dirinya; (2) Cenderung menghindari dialog yang terbuka; (3) Selalu mempertahankan pendapat dengan berbagai logika yang keliru; (4) Sangat respek terhadap berbagai pujian yang ditujukan pada dirinya dan segala atribut atau embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya; (5) Memiliki kecenderungan bersikap hiperkritis terhadap orang lain; (6) Jarang bahkan tidak pernah mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain; (7) Memiliki perasaan mudah marah, cenderung mengeluh dan meremehkan orang lain; (8) Merasa tidak disenangi dan tidak diperhatikan oleh orang banyak, karena itulah cenderung bereaksi untuk menciptakan permusuhan; (9) Tidak mau menyalahkan diri sendiri namun selalu memandang dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak benar; (10) Pesimis terhadap segala yang bersifat kompetitif, enggan bersaing dan berprestasi, serta tidak berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.

Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa individu dengan konsep diri positif, cenderung mengembangkan sikap-sikap postitif mengenai dirinya sendiri, dan sebaliknya inividu dengan konsep diri negatif, maka individu tersebut cenderung akan mengembangkan nilai-nilai atau pandangan yang negatif tentang segala kondisi atau sistem sosial yang ada. Konsep diri yang dimiliki oleh seseorang, baik poistif maupun negatif akan mempengaruhi cara penilaian individu tersebut mengenai dirinya dan lingkungan karena itu akan sangat mempengaruhi perilakunya. Individu akan cenderung bertingkah laku sesuai dengan konsep diri yang dimilikinya yang juga akan berpengaruh pada hubungan di banyak aspek yang dijalani.

Mengapa Konsep Diri Diperlukan

Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.

Konsep Diri Punya Pengaruh


Sejauh manakah konsep-diri ini berpengaruh bagi kemajuan seseorang? Pertama, konsep-diri berhubungan dengan kualitas hubungan intrapersonal (diri sendiri). Konsep-diri positif akan memproduksi kualitas hubungan dengan diri sendiri yang positif. Ini misalnya harmonis dengan diri sendiri, mengetahui kelebihan dan kelemahan secara lebih akurat, atau punya penilaian positif terhadap diri sendiri. Hubungan yang harmonis akan menciptakan kebahagiaan diri (perasaan positif terhadap diri sendiri). Perasaan positif mendorong kita untuk melakukan hal-hal positif. Seringkali kita tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik karena kita menyimpan perasaan yang tidak baik. Kalau kita sedang merasa berantakan, biasanya pekerjaan kita berantakan juga. Kedua, konsep diri terkait dengan kualitas hubungan dengan orang lain. Orang yang hubunganya harmonis dengan dirinya akan menghasilkan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang di dalam dirinya ada perang, akan mudah memproduksi peperangan juga di luar.Berbagai study di bidang kesehatan mental mengungkap bahwa orang yang sedang mengalami stres atau depresi kurang bisa menjalin hubungan harmonis dengan orang lain. Biasanya, hubungan mereka diwarnai dengan semangat permusuhan, konflik atau minimalnya gampang patah.



Konsep-diri juga terkait dengan isi pikiran saat berhubungan dengan orang lain atau sering disebut dengan istilah filsafat hidup. Ada orang yang punya filsafat hidup memberi, ingin berbagi, ingin bekerjasama, ingin meminta (diberi), ingin mengambil, dan lain-lain. Konsep-diri yang lemah akan mendorong kita untuk meminta. Ini misalnya saja: apa yang bisa diberikan kepada saya, apa yang bisa saya "manfaatkan", apa yang bisa saya ambil, dan lain-lain. Sebaliknya, konsep-diri yang kuat akan mendorong kita untuk berpikir, misalnya saja: Apa yang bisa saya berikan, apa yang bisa saya kerjasamakan, apa yang bisa saya sinergikan, apa yang bisa saya bantu, dan lain-lain. Kalau bicara keharmonisan hubungan jangka panjang, konsep mental yang paling menjanjikan adalah konsep mental yang kuat: saling memberi, saling berbagi, saling bersinergi, dan semisalnya.



Ketiga, konsep diri terkait dengan kualitas seseorang dalam menghadapi perubahan keadaan. Perubahan itu bisa dipahami sebagai tekanan atau tantangan. Ini tergantung pada bagaimana kita punya persepsi diri. Tantangan adalah kesempatan untuk membuktikan kemampuan, kebolehan, atau kehebatan kita. Konsep-diri yang bagus akan memproduksi kepercayaan yang bagus (pede). Orang yang pede akan cenderung melihat perubahan sebagai tantangan untuk dihadapi, tantangan untuk diselesaikan, tantangan untuk dilompati. Karena itu, seperti kata Mohammad Ali, yang membuat orang lari dari masalah itu adalah kepercayaan-diri yang rendah.







Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :

Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :

1) Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya

2) Pandai mengendalikan diri

3) Tenggang rasa

4) Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya

Contoh :

a. Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat. Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan mengambil keputusan tanpa emosional.

b. Orang yang mempunyai sifat ‘mau menang sendiri’ (egois) tidak mau merubah diri untuk tidak egois. Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah konsep dirinya yang negatif.



Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.

Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulitdilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri : lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada diam menerimanya dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel)



TUJUAN PEMBAHASAN

Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :

• Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya.

• Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.

• Dapat menempatkan diri bagaimana haru berbicara, berfikir dan berperilaku menyangkut pada suatu hubungan.


KESIMPULAN



Konsep diri seseorang adalah jawaban terhadap “siapa saja” bagaimana seseorang melihat dirinya. Dengan demikian konsep diri merupakan titik pusat kesadaran perilaku seseorang. Konsep diri merupakan dasar dari seseorang untuk menilai pengalaman diri sendiri serta dasar untuk memperbaiki kekurangan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep diri adalah seluruh persepsi tentang “aku” yang berhubungan dengan perasaaan, keyakinan, nilai-nilai, kekurangan, kelebihan serta kemampuannya. Konsep diri adalah sesuatu yang dinamis (terus berkembang) dan merupakan kumpulan dari berbagai sikap seseorang yang positif. Seseorang yang memiliki konsep diri mempunyai identitas diri yang jelas. Dengan melatih diri, seseorang akan mencapai tingkat kemantapan dalam menentukan peran, dan dapat mengambil keputusan yang selaras, serasi dan seimbang dengan keadaan, serta dapat mengembangkan konsep diri.

Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.



REFERENSI

• Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi.Cetakan 2004.

• Helmi, A. F. Dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan Kemampuan Bergaul.

• John Robert Powers, 1977, Pelatihan Program Pengembangan Pribadi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

• http://wangmuba.wordpress.com/2008/12/26/konsep-diri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar